How My Father Build My Character #1

By Abdurrachman Azis - 8:40 PM


Gw adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Menurut gw, anak pertama merupakan ujung tombak dari keluarga, yang nantinya akan menjadi tulang punggung kedua dari keluarga setelah ayah, serta sekaligus akan menjadi tulang punggung utama dari keluarga gw sendiri kelak. Karena;

"Surga kamu sebagai suami kelak ada di telapak kaki ibumu dan ibu mertuamu, sedangkan surga istrimu kelak ada di telapak kaki suaminya" - Mo Wi

Mo Wi adalah om gw, sejak kecil kami sudah sangat sinkron, dan ketika dewasa ini, diriku sering curhat dengan mo wi sebagai motor improving hard skill gw, karena sekarang gw kerja di Jakarta dan jauh dengan orang tua. Selengkapnya nanti akan dibuatkan artikel terpisah hehe. Tapi untuk landasan pondasi karakter gw, sepenuhnya hasil dari pendidikan orang tua gw, terutama adalah ayah gw

Ayah gw

Ayah gw adalah seorang wirausaha di rumah, sepak terjang dari ayah gw sangat panjang dan bener-bener challanging. Dari mulai berdagang, menjadi karyawan kargo, ekspor impor, supir menteri, karyawan telkom dan lain lain. Ayah gw adalah orang yang paling sederhana menurut gw, hobinya otomotif dan membaca. Ayah gw ini serba bisa, apa aja bisa haha. Dibalik itu semua, ayah gw punya karakteristik yang sangat tegas, disiplin, tertata dan rapih. Jika temen-temen liat bagaimana ayah gw menyusun dokumen arsip, gudang otomotif di rumah hingga tata ruang rumah yang segalanya harus bener bener rapih dan bersih. Dan dengan itu semua lah, ayahku bisa mengajariku bagaimana membentuk pribadi dengan karakter yang kuat. Awalnya gw ga kerasa kalau sebenarnya gw sedang dibentuk karakternya, dan hal itu mulai terasa ketika gw sudah selesai studi S-1. Jadi gw akan menulisnya disini;


HOW MY FATHER BUILD MY CHARACTER

- TK -

me. tk.
Sebenernya gw masi samar-samar menerawang ketika gw TK haha, ya kan masi bocah kan ya, tapi ada hal yang bener bener gw inget pada masa itu, yaitu masuk Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di TK ABA Nitikan Yogyakarta, Gw selalu TPA rutin dari jam 3 sampai jam 5, setelah selesai TPA, gw diwajibkan ayah gw untuk rutin mengaji setelah Sholat Maghrib. Dulu ayah gw selalu bilang, "kalau rumahnya ga mau ada hantu, ngaji zis", dan saat itu diriku selalu rutin mengaji haha. Tapi selang beberapa lama, tanpa harus diperingatkan, gw bener-bener bisa rutin membaca Al Quran sehabis sholat maghrib. Dan karena seringnya gw membaca Al-Quran, sehari gw ga TPA mah rasanya aneh waktu itu, sampe dlu gw sakit masuk angin, gw tetep mau masuk TPA, dan berakhiran muntah saat di perjalanan haha . hal itu adalah point pertama bagaimana ayahku membuat karakter spiritual gw. Dari TPA pada saat TK

- SD -
Sekolah dasar adalah masa studi paling lama, 6 tahun. Gw dijuluki pilus oleh teman teman gw karena rambut gw di gundul 1cm sampai kelas 6, maksud ayah gw dengan memotong rambut 1cm terus itu agar ak tidak nakal dan rapi haha. Masih nyambung ketika gw TK, gw masi rutin TPA hingga gw wisuda dari TPA pada kelas 4 SD, dari TK sampai dengan 4 SD, gw berhasil khatam 7 kali. Dulu gw selalu bertanding dengan adek gw sendiri, Ulfah, untuk cepet-cepet-an khatam, akhirnya ak menang dong, dengan hanya selisih satu angka haha. Etapi untuk urusan murothal, adek gw selalu juara, bener bener bakat dalam murothal, piala di rumah isinya cmn piala adek gw doang haha.

 Datsun Pickup 1600

Semasa gw SD, gw selalu diantar ayah gw dengan mobil tercinta, Datsun Pickup 1600. Setiap paginya gw dan adek gw selalu berangkat bersama. Aktifitas pada saat perjalanan ke SD adalah mendengarkan radio 911 FM Yogyakarta, Ayah gw selalu mempunyai cara bagaimana menghibur kami ketika dalam perjalanan, seperti tebak-tebakan siapa penyiar berita 9.11 FM. Dan itu bener-bener kami lakukan hingga tamat SD haha. Mungkin dengan permainan ini, secara tidak sadar mengajarkan gw tentang bagaimana menjadi orang yang jeli dan teliti. Dalam permainan tebak-tebak an penyiar radio tersebut, kita dituntut untuk menganalisis suara penyiar dengan cepat sebelum si penyiar itu mengungkapkan siapa namanya haha.

Selain dalam menganalisis suara penyiar pada pagi hari, kami dituntut ayah untuk membiasakan diri membaca Koran setiap pulang sekolah. Kalau engga, kita selalu diejek sama ayah ketika gw ga bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh ayah haha, seperti kuis ilmu pengetahuan umum gitu, jika kami ga bisa jawab, ayah gw langsung berkata ".. mulo mocoo" ("makanya mbaca"). Gw sudah terbiasa dan hobi membaca sejak kelas 1 SD, kala itu gw sangat maniak dalam membaca majalah BOBO. Ayah gw selalu memprovide gw ketika gw mau membaca, BOBO, Naruto, Auto Build adalah makanan gw semasa gw SD, jadi tak heran jika dirumah buanyak sekali majalah menumpuk, koran apalagi haha. Selain membaca, gw juga di suruh ayah untuk belajar mengisi TTS di koran. Ayah gw biasanya sudah mengerjakan setengahnya pada pagi hari, nah malam harinya adalah tugas gw. Sebenernya ayah gw bisa jawab semuanya sekaligus, tp ayah gw selalu menyisakan sisanya untuk melatih pola pikir gw.

Selama gw SD, dimana temen-temen gw sudah pada punya HP saat kelas 3 SD, sedangkan gw baru bisa dikasi orangtua pada kelas 5 SD. Saat itu hp gw bener-bener ga bisa buat internet haha, kamera saja tidak ada, pokoknya hanya untuk komunikasi dengan orang tua, dlu namanya sony ericsson Z300i. Ayah gw mengajari gw bagiamana menahan nafsu untuk tidak ikut ikutan dan cenderung berpikir untuk memilih mana yang prioritas dan mana yang bukan.


my first phone

Gw adalah orang yang jarang keluar rumah untuk bersosialisasi dengan temen-temen kampung. That's why gw dulu kulitnya putih banget. Karena dlu katanya, gw megang pasir aja jijik haha. Dan pada akhirnya ada disaat bulan Mei 2006, Gempa jogja terjadi dengan 5.5 SR. Benar-benar gempa yang sangat mengerikan, gw berhasil keluar dari rumah dengan kepala kejatuhan krikil dari atap rumah. Dan ketika gw keluar rumah, gw melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana rumah-rumah ambruk secara perlahan. Pada saat itu, listrik mati, hujan deras pada malam hari dan garasi rumah gw pun menjadi posko. Sejak saat itu, gw disuruh ayah gw untuk berkenalan dan bersosialisasi dengan orang-orang kampung, walau cuman main bareng. Dan pada saat jogja dilanda gempa kala itu, gw selalu diajak ayah gw untuk pergi melihat kondisi dengan motor pada pagi hari, sambil membeli majalah otomotif sebagai bahan hiburan gw agar tidak trauma.

Kampus emak gw - 27 Mei 2006


Pada saat SD, gw selalu diajak ayah gw untuk rajin sholat di musholla kampung, dan setiap ashar, gw selalu bersih2 musholla, mengepel, mengecat, menata dan mempersiapkan segalanya layaknya takmir masjid. Hal ini konsisten dilakukan sejak gw 4 SD hingga lulus SD. Secara tidak langsung, ayah gw mengajari gw bagaimana gw memperlakukan masjid, dan membiasakan diri untuk bersih.

Hingga suatu ketika, terjadi pembicaraan pada saat kelas 6 SD,

"Zis, ayah selalu menyuruh mas azis untuk TPA, ngaji habis magrib itu tujuannya agar kamu besok saat dewasa, punya landasan, punya karakter dari Al Quran, ayah menamakan km dengan arti laki laki yang bijaksana dan perkasa dalam hal berkepribadian. Ayah nyuruh kamu membaca agar wawasanmu selalu terbuka, membaca itu wajib, dan setelah itu kamu harus pinter ngomong dan merangkul orang-orang, bersosialisasi itu penting, jangan pasif, ayah ga suka orang yang pasif"

- SMP -
Gw masih tetap konsisten untuk mengaji setelah magrhib, membaca komik naruto dan majalah auto build dan tebak-tebakan penyiar radio. Huh indahnya kala itu tanpa smartphone haha. Akan tetapi, pada saat SMP sedikit berbeda, gw di belikan ayah gw komputer, masih pentium 4 kala itu, harganya 7 juta kalau ga salah. Ayah gw menyuruh gw untuk belajar komputer. Yakali bray, gw dulu aja gatau bijimane caranya copy paste, temen gw minta file game aja gw kasi shorcutnya doang hahaha. Pada akhirnya gw sadar kalau gw perlu mendalami komputer. Maklum kala itu internet masih terbilang hal yang mewah, dan kami pun masi belum mempunyainya untuk browsing.

SMP lyfe

Sampai pada akhirnya gw diajak ayah gw ke gramedia untuk membeli buku buku yang kiranya mendukung dalam pembentukan skill gw, gw kala itu beli buku namanya "Ahli merakit komputer dalam sehari" dan buku "ahli mengoperasikan komputer windows", dan tak lupa, komik Naruto hehe.

Setelah gw membaca buku merakit komputer, gw pun sangat tertarik untuk belajar lebih terkait komputer, terutama dalam merakit kala itu. Pada akhirnya ayah gw mendengarkan isi hati gw haha, gw ditawari oleh ayah untuk ikut Sertifikasi Lembaga Pendidikan Komputer, itu isi LPK orang kuliahan semua, ini gw anak bawang SMP doang. Dulu guru gw namanya pak Teguh, gw dulu belajar sama beliau hanya dalam 2 minggu, full sampai troubleshoot case studynya. Seiring dengan itu semua, gw langsung suka mendalami hardware.

Adit. SMP

Saat SMP, gw punya temen namanya Adit. Menurut gw, dia adalah ahli software di SMP, sedangkan gw adalah ahli di hardwarenya, jika kita bergabung, akan menjadikan kombinasi yang pas haha. Saat itu Adit mengajak gw untuk mulai blogging, menulis apa yang ada di pikiran kita ke publik. Terutama menulis apa yang kita suka. Dan dari mulai 1 SMP lah, gw memulai blogging. Menulis yang ga ada bobotnya sama sekali haha, tp ya positifnya adalah gw mengisi waktu luang gw dengan kegiatan yang positif dan dapat mengasah skill gw. Menulis terkait hardware komputer dan lain. dan ada pada suatu saat gw butuh makeover blog gw, dan lagi lagi ak curhat sm ayah untuk minta di les kan kembali ke LPK untuk belajar desain. Dan akhirnya dikabulkan dalam sekejap ahha,

"Asal kamu suka, kegiatan positif dan bisa membangun skill, ayah suka dan akan memfasilitasi itu"-Ayah

Gw dulu ga mikir sama sekali berapa uang yang orang tua keluarkan pada saat menjalani LPK pada saat itu, pada saat itu, ortu gw cmn bilang, "asal niat dan tanggung jawab, ayah ibu suka". Dan akhinrya gw lulus LPK kembali dengan sertifikasi Desain CorelDraw, Photoshop, InDesign dan AutoCAD serta 3ds Max". Dulu gw rajin bgt bikin interior design pake 3Ds Max, sekarang udah lupa dan lebih concern di Ai serta AutoCAD haha. Tapi bener-bener sih, hal itu sangat terasa sekali impactnya ke gw, pulang SMP, nyepeda dari malioboro ke LPK, pulang sehabis maghrib, dan langsung melanjutkan kegiatan rutin.

LPK Unigama

Kesimpulannya, ayah gw membentuk kepribadian hardskill gw pada saat SMP, semua basic dan main skill gw ada di komputer kala itu, hingga akhirnya gw bisa menghasilkan uang dari merakit komputer dan servis komputer pada saat SMP. Secara tidak langsung ayah gw juga sudah mengajari gw bagaimana kita berbisnis kecil-kecilan, hingga kedepannya gw bisa mandiri.

- SMA - 

Pada sesi SMA, Ayah gw lebih cenderung mulai melepas dan hanya memantau. Ayah gw cmn berpesan, semua dari komponen pondasi spritual dan hard skill sudah ada, sisanya adalah soft skill, silakan belajar berorganisasi dan sosialisasi di kalangan atas hingga ke kalangan teman. Bagaimana kita menilai orang dan memilih teman, dan perhatikan teman yang bisa di andalkan untuk bekerjasama kedepannya saat dirimu sudah lebih dewasa.

Kesimpulan How My Father Build My Character Part 1
Poin pertama adalah terkait dengan landasan atau pondasi. Landasan utama pada seseorang adalah spiritual dan akhlak dari seseorang itu sendiri. Bagaimana kita mengontrol diri sendiri, bagaimana kita harus mensikapi orang lain tanpa menyinggung perasaan, sopan dalam segala hal, selalu utamakan kebersihan dan lain lain. Poin kedua adalah, ayah mengharuskan azis untuk mempunyai minimal 1 keahlian di bidangnya, yang nantinya harus di implementasikan dan harus di terapkan sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain. Intinya adalah, bagaimana menjadi orang yang bermanfaat bagi siapapun.
to be continued...

  • Share:

You Might Also Like

0 coments

Naruto Uzumaki Pointing Finger