Let's Grow Up
By Abdurrachman Azis - 7:28 PM
First of all, buat pembaca pertama blog ini (etdah kayak
punya banyak pembaca), perkenalkan saya azis dan saya adalah mahasiswa
universitas teknologi Yogyakarta. Masuk dengan jalur pmdk. Pernah mencoba
universitas terbaik di jogja melalui sbmptn tapi fail, dan pernah masuk juga di
univ terbaik pertambangan di jogja tapi ga ququ duidnya, dan pernah keterima di
salah satu universitas telekomunikasi terbaik di bandung tapi ga direstui ibuk
karena ibuk ga bisa jauh jauh sama anak tercintanya ini. Alhasil Azis menjadi
mahasiswa resmi dari sebuah universitas yang masih bisa dibilang baru dan masih
dalam proses berkembang menjadi universitas unggul di duaribu sekian.
Postingan ini azis tulis dengan datar tanpa image karena spontanitas aja :p
KAPAL UTY
Mungkin aku akan menamakan sub judul dari artikel ini dengan
KAPAL UTY. Kenapa si kapal? Oke lah kita tau bahwa kapal itu adalah sebuah
sarana transportasi untuk membantu kita ke sebuah pulau tujuan kita.
Temen-temen dah pada tau kan ya kalau analogi pulau disini adalah citatata cita
cita kita atau passion kita tercapai melalui kapal yang kita tunggangi. Siapa
sih yang bayarin kita untuk naik ke kapal perguruan tinggi? Kebanyakan dari
kita masih dibiayai oleh orangtua kita tercinta, akan tetapi ada juga yang
membiayai tiket ini dengan usaha keringat sendiri. Tau kan doa orang tua kita
jika telah membelikan tiket untuk kita? Ya,
“Semoga kamu selamat
sampai tujuan nak”.
Itu adalah impian dan harapan serta doa mutlak orangtua ke
kita. Secara tidak disadari, salah satu cita cita dari orangtua kita memasukkan
universitas adalah menjadikan anaknya menjadi lulusan terbaik dan dapat mengimplementasikan
ilmunya selama belajar di universitasnya.
Kapal ini adalah sebuah sarana berproses untuk orang yang
berjiwa muda dan ingin berkontribusi lebih dengan mengabdi kepada masyarakat.
Ingat Tri Dharma Perguruan Tinggi ya, Pembelajaran, Penelitian dan
Pengabdian. Kamu akan belajar pondasi dari sebuah ilmu yang kamu tekuni
(re: Program Studi), setelah kamu belajar secara spesifik dari pondasi ilmu
yang kamu tekuni, maka hal selanjutnya adalah kamu dituntut untuk membuat
sebuah penelitian bagaimana konsentrasi ilmu mu dapat diimplementasikan oleh
masyarakat. Setelah kamu melakukan sebuah penelitian, tentunya kita tetap harus
berbagi ilmu dan mengimplementasikan langsung secara nyata didunia yang
sebenarnya. Itu adalah teladan dalam menjadi mahasiswa. Kita adalah jiwa muda
dan kita harus punya tekad untuk berjuan lebih agar negara ini bisa makmur dan
sejahtera.
Alasan kenapa UTY adalah tempat untuk yang ingin berkembang
adalah karena UTY merupakan tempat atau sarana untuk berubah.
UTY merupakan universitas dengan stasus masih berkembang. Di
kampus ini mungkin masih sangat kurang dalam hal pengembangan mahasiswanya
karena UTY sendiri juga masih berfokus pada asset dan berbagai pembangunan.
Disini adalah tempat kamu untuk show up. Buat kamu yang semasa SMA nya masih
pasif dan masih lempeng lempeng aja, tidak ada salahnya kamu untuk masuk UTY.
Setelah kamu masuk UTY, kamu harus mulai berubah sejak awal semester dan
mengubah mindsetmu untuk “berkontribusi”, menjadi driver bukan passanger kata
pak Reynald Kasali.
Man, kampus ini masih berkembang, bisa saja kan dirimu menjadi
contributor terbaik atau most valuable colleger di UTY karena pengaruhmu dan
keaktifanmu di UTY besar? Nah itu adalah kunci aku bisa ngomong UTY adalah
tempat buat kamu berkembang, bergerak dan berkontribusi. Banyak hal yang bisa
kamu lakukan dengan kampus berkembang.
Jangan monoton! Yang monoton selalu membosankan, percayalah.
Lalu? Dengan cara apa? Ya gerak man, disamping kamu harus konsisten di
pembelajaranmu di kampusmu, tapi tentunya kamu masih punya waktu waktu kosong
yang dapat dimanfaatkan. Mudah kok untuk ikut andil dalam universitas yang
masih berkembang. Langkah awal dan termudah adalah, ikut himpunan atau
komunitas lain.
Himpunan maupun komunitas adalah tempat terbaik untuk kamu
berkembang dan belajar berorganisasi. Di dalam organiasi, tentunya kamu akan
menemukan ilmu yang tidak akan kamu dapat di kegiatan pembelajaran di kampus,
begitulah kata pak dosen saya bernama Pak Zulkhairi.
Setelah kamu menjadi anggota sebuah organisasi, kembali
lagi, Jangan diem! Move man! Kamu uda masuk organisasi tapi tetep diem ya sama
aja bohong man, kasi kontribusi, jika kamu masuk himpunan, pikirkan bagaimana
cara kamu memberdayakan mahasiswa prodimu agar dapat bersaing dengan
universitas lain serta mempunyai skill skill yang mantap. Seketika kamu
mempunyai ide untuk bikin workshop, outputnya adalah, mahasiswa yang
mengikutinya akan bertambah ilmunya, bertambah skillnya dan dapat bersaing
lebih baik. Secara tidak langsung, kamu udah berkontribusi untuk prodimu dengan
cara mengadakan sebuah acara yang baik dan bermanfaat bagi mahasiswa yang ada
dikampusmu. Dan otomatis pula, power skill mahasiswa di kampusmu akan bertambah
dan kampus akan mempunyai sumber daya mahasiswa yang lebih baik karena idemu
yang mulia.
Sejak berada dibawah kepemimpinan alm. Pak Prof Bambang
Hartadi, UTY mempunyai movement yang sangat massive dalam hal kerjasama dengan
beberapa universitas di luar negeri. Hal ini mempunyai impact positive bagi
mahasiswa UTY agar dapat memanfaatkan apa yang telah diusahakan kampus. Jika
kamu ingin benar benar pergi keluar negeri, mungkin UTY bisa jadi sarana
utamamu. Atau jika kamu dulunya adalah orang yang kepengen banget ketemu
orang-orang bule dan mempunyai relasi dengan mahasiswa unggul dari luar negeri,
UTY mempunyai program Leisure Officer atau sering disebut dengan LO. Disini
kamu akan diikutkan magang Bersama bule bule (biasanya mahasiswa Australia).
Hal tersebut adalah langkah dimana kamu dapat berubah dan membangun kepercayaan
diri untuk mendapatkan relasi baik dengan mahasiswa luar negeri. Mungkin saja
kamu dapat membantu dia ketika dia sedang ada usaha bisnis di Australia? Atau
mungkin hanya karena kamu menjadi LO bersamanya, kalian mendapatkan ide membuat
usaha Bersama di AU? Bisa jadi, ga ada yang ga mungkin, yang penting jika kamu
berada di kampus yang berkembang seperti UTY, kamu harus berani gerak.
Kampus yang berkembang mungkin saja belum mempunyai fitur
seperti kampus-kampus yang sudah masuk ke level dunia, nah kamu bisa mengabil
sample fitur dan sistem dari universitas kelas atas dan mencoba
mengimplementasikannya di kampus yang sedang berkembang. Tidak usah muluk
muluk, sistem integrase akademik bisa lebih di develop dengan fungsi yang lebih
baik, feature yang memungkinkan kita tidak mengantri lagi pada saat validasi
mungkin? Jika kamu memang anak IT, dan ingin berkontribusi sekaligus berlatih
membuat sistem web akademik menjadi lebih berfungsi lebih baik, tidak ada
salahnya untuk menawarkan kepada kampus untuk menjadikan sistemmu sebagai
standar validasi di kampus mungkin? Dan jika kampusmu baik, ya kasi persenan
laah wkkww. Intinya adalah, semua masih
bisa dilakukan dan masih luas. Idemu bisa saja jadi awal kemajuan dari
kampusmu. Yang penting sih mau improve skill dan show up produk-produkmu.
Produk disini bukan hanya bentuk jadi, akan tetepi produk kredibilitas
kepemimpinanmu dalam bersaing dengan mahasiswa universitas lain mungkin? 😊
Kesimpulannya adalah, jangan jadi mahasiswa pasif, terutama
jika kamu berada di universitas yang sedang berkembang seperti UTY, kamu harus
bisa mengendalikan dirimu mau kemana setelah kamu di UTY, proses pembentukan
soft skill dan hard skill terbaik adalah semasa mahasiswa, outputnya adalah
kamu akan mendapatkan pekerjaan yang proper sesuai dengan hasil prosesmu selama
mahasiswa. jangan lupa dengan relasi, jarring relasi! Beradaptasilah dengan
orang orang yang dapat berkembang Bersama, jangan hanya teman yang ada didalam
satu kampus, carilah relasi yang proper dan dapat mengajakmu ke level yang
lebih baik. Contoh, kamu punya relasi dengan temen yang kerja di sebuah
perusahaan kredibel dan besar, sewaktu waktu teman relasimu membutuhkan orang
yang dapat dipercaya, kamu bisa mengusulkan dirimu untuk ikut berkontribusi di
perusahannya. Tapi dicatet, tanggungjawabmu lebih besar karena juga
mempertanggungjawabkan image temen kamu yang merekomendasikanmu masuk dalam
keperusahannya.
UTY masih berkembang, semua universitas itu sebenarnya sama
semua, tergantung mahasiswanya mau gerak atau tidak, jika tidak, yasudah. Kisah
lengkap diriku dari awal mulai berorganisasi dan bisa kerja di salah satu perusahaan
telekomunikasi ternama di Indonesia akan aku tulis minggu depan dengan judul, “The
Last Chapter of Me in UTY”
0 coments